Kamis, 26 Agustus 2010

Kecanduan Facebook Bisa Bikin Depresi


Apakah anda termasuk orang yang terlalu sering mengganti foto profil di Facebook? Menghabiskan waktu lebih dari 1  jam perhari untuk facebook? Meng-update status lebih dari satu kali dalam satu jam? Mengabaikan pekerjaan karena terlalu sibuk ber-fesbuk-ria? Jika jawabannya iya, berhati-hatilah karena anda mengalami gejala-gejala kecanduan Facebook. Atau yang lebih parahnya lagi apabila anda merasa stres dan cemas karena tidak mengakses Facebook dalam sehari, anda benar-benar membutuhkan pertolongan untuk mengatasi kecanduan anda terhadap Facebook.
Ada banyak alasan kenapa sebagian orang merasa perlu untuk aktif / online di Facebook. Dari mulai mencari teman lama, menyampaikan undangan, mengucapkan selamat ulang tahun sampai berjualan, semuanya difasilitasi oleh Facebook. Tapi apakah kita pernah menyadari berapa banyak waktu yang telah kita habiskan hanya sekedar ber-fesbuk-ria tanpa tujuan yang berarti. Tidak hanya itu, mungkin kita juga tidak menyadari kalau sebenarnya kita sudah kecanduan Facebook.

Facebook Addiction Disorder (FAD) adalah istilah yang digunakan para psikolog Amerika untuk mereka yang kecanduan Facebook dan kehidupan mereka sangat dipengaruhi oleh aktivitas Facebook yang tak terkendali. FAD merupakan bagian dari internet addiction. Walapun belum ada data statistik yang akurat tentang jumlah penderita FAD, menurut para terapis di Amerika, jumlah penderita FAD terus meningkat. Paula Pile, seorang konselor pernikahan dan keluarga di North Carolina, USA yang biasa menangani kasus social networking addiction, menyusun semacam kuis (Facebook Compulsion Inventory) yang berisi 15 pertanyaan untuk mengetahui tingkat kecanduan seseorang terhadap Facebook. Kalau anda tertarik mencoba kuisnya, silahkan klik disini .
Menurut para ahli, masalahnya bukan pada situs Facebook tetapi masalah akan timbul jika pengguna Facebook mengabaikan keluarga dan pekerjaan karena mereka merasa jauh lebih mengasyikan menghabiskan waktu di dunia Facebook daripada di dunia nyata. Banyak kasus pertengkaran atau masalah dalam rumah tangga gara-gara keasyikan main Facebook. Sebagai contoh, seorang anak di Amerika meminta tolong ibunya untuk membantu mengerjakan PR tetapi ibunya terlalu sibuk dengan Facebook sehingga si anak dicuekin. Anak tersebut tidak habis akal lalu mengirimkan email ke ibunya untuk membantunya mengerjakan PR, namun usahanya itu sia-sia, email si anak tidak terbaca karena si ibu tetap sibuk online di Facebook.
Dr. Michael Fenichel, ahli dalam bidang cyberpsychology, dalam artikelnya yang membahas tentang Facebook Addiction Disorder mengatakan bahwa FAD bisa membahayakan kehidupan sosial, pekerjaan, dan tatap muka interpersonal. Lebih lanjut, sebuah studi di Cina tentang internet addiction pada remaja menemukan fakta bahwa ada korelasi antara kecanduan internet dengan anxiety (kecemasan), selain itu bisa berakibat buruk terhadap prestasi di sekolah, terisolasi secara sosial, dan menghambat pengembangan psikososial remaja. Perlu diketahui bahwa lama kelamaan anxiety bisa menyebabkan depresi dan berakibat buruk terhadap kesehatan.
Facebook memang dahsyat, daya tariknya luar biasa. Selain fitur canggih yang dimiliki Facebook, ada beberapa faktor penyebab (dari sisi psikologi) mengapa banyak orang begitu menggandrungi situs ini. Pertama, keinginan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain dalam hal penampilan, tujuan perjalanan, shopping, pasangan, teman, dll. Kedua, rasa ingin tahu mengenai kehidupan orang lain dengan cara membaca status di wall-nya dan membuka foto album orang lain. Ketiga, rasa bosan yang mendera. Facebook bisa menjadi obat penghilang bosan dengan sajian berbagai macam games dan aplikasi lainnya. Keempat, kecemburuan yang teramat sangat. Seseorang yang terlalu pencemburu dan merasa hubungannya tidak aman dengan pasangannya menggunakan Facebook untuk mengecek / mengikuti jejak pasangannya melalui percakapan, kegiatan, dan apapun yang di tampilkan di Facebook pasangannya. Kelima, kesepian. Facebook bisa menjadi teman dikala kita merasa sangat kesepian dengan cara chatting, mengirimkan pesan, join group, mengomentari status atau foto-foto, dll. Kelima, merasa “bersalah”/tidak enak ketika orang lain mengetahui bahwa kita tidak mempunyai akun di Facebook. What??? Hari gini ngga punya Facebook, duh..ampun..ngga gaul banget sih.. Mungkin sebelum kalimat itu sampai di telinga, kita buru-buru bikin akun di FB. Facebook begitu fenomenal dengan ratusan juta fesbuker di seluruh dunia, dari mulai anak-anak sampai ibu rumah tangga semua kenal Facebook, sehingga kita merasa tidak enak atau takut dibilang nggak gaul kalau belum ikutan Facebook.
Browsing internet atau main Facebook sih boleh-boleh saja tapi kita harus bisa mengontrol diri jangan sampai diri kita yang dikontrol oleh Facebook. Jika kita tidak cukup cermat dan hati-hati dalam menggunakan Facebook maka kita bisa terbawa arus menjadi pecandu Facebook.
Chifley library, 25 Agustus 2010.
“Sebuah peringatan untuk diri sendiri”
References:
Beirut.2009. The Addictive Psychology Behind Facebook’s Use&Popularity. http://blog.thoughtpick.com/2009/10/the-addicitve-psychology-behind-facebooks-use-popularity.html.
Cohen, Elizabeth. 2009. Five clues that you are addicted to Facebook. http://edition.cnn.com/2009/HEALTH/04/23/ep.facebook.addict/#cnnSTCVideo.
Fenichel, Michael. 2010. Facebook Addiction Disorder. http://www.fenichel.com/facebook/.
Ni, M.D., Hong Yan, M.D., Silu Chen, M.D., and Zhengwen Liu, M.D., Ph.D, , 2009, Rapid Communication: Factors Influencing Internet Addiction in a Sample of Freshmen University Students in China, Cyberpsychology & Behavior, volume 12, Number 3, Mary Ann Liebert, Inc, 327-330.


Wajah Buram Diplomasi RI atas Malaysia


Penangkapan tiga petugas dinas kelautan dan perikanan oleh Polis Diraja Malaysia, berbuntut panjang. Kejadian tersebut dimulai dari ditangkapnya tujuh nelayan Malaysia yang mencari ikan di perairan Indonesia di perairan Tanjung Berakit oleh petugas DKP yang kemudian dibalas oleh Polis Diraja Malaysia yang menangkap tiga petugas DKP di perairan yang sama, yang notabene merupakan wilayah Indonesia. Tragedi saling tangkap itupun akhirnya berakhir dengan dilepasnya tiga petugas DKP yang ditukar dengan tujuh nelayan Malaysia.

Yang terlihat jelas dari insiden tersebut adalh, bahwa nelayan dan polis Diraja Malaysia sudah sangat jelas memasuki wilayah perairan Indonesia dan lebih ironisnya, Polis Diraja Malaysia berhasil menangkap petugas resmi pemerintah Indonesia di wilayah Indonesia. Fakta tersebutlah yang menyulut reaksi keras public terhadap pemerintah Indonesia untuk segera menuntaskan kasus pencoreangan harga diri (baca : kedaulatan) bangsa Indonesia. Pihak pemerintah pun segeran menanggapi dengan mengirimkan nota diplomatik berisikan protes keras terhadap pemerintah Malaysia. 

Tapi ternyata nota diplomatik yang dilayangkan oleh pemerintah Indonesia tidak sama sekali digubris oleh pemerintah Malaysia, respon dari pemerintah Indonesia pun terkesan hanya menunggu jawaban dari pihak pemerintah Malaysia, sehingga desakan public untuk menyikapi insiden tersebut semakin keras. Mulai dari penurunan level hubungan diplomatic sampai dengan penarikan duta besar RI untuk Malaysia sebagai bentuk protes ditawarkan oleh public, bahkan hal tersebut juga ditawarkan oleh parlemen saat meminta penjelasan Menlu terkait insiden tersebut.

Jawaban Menlu ternyata bisa dibilang cukup mencengangkan. Menlu secara terang dan nyata telah menunjukkan posisi tawar Indonesia yang “lemah” dalam berdiplomasi dengan Malaysia, dengan argument adanya TKI dan WNI yang diancam hukuman mati, Menlu menolak melakukan tindakan-tindakan agresif terhadap Malaysia. Berarti jelaslah sudah bahwa posisi tawar Indonesia yang tidak menguntungkanlah yang membuat Indonesia tidak berkutik terhadap Malaysia. 

Sebelumnya lemahnya daya tawar kita juga tercermin dari tukar-menukar antara petugas DKP dengan tujuh nelayan Malaysia, apabila memang pemerintah RI yakin, nelayan Malaysia melakukan pelanggaran batas negara, seharusnya ada proses hukum yang dilakukan terhadap ketujuh nelayan tersebut, padahal petugas DKP yang notabene saat itu berada di perairan Indonesia mendapatkan perilaku yang sama terhadap perilaku criminal lain di Malaysia.

Evaluasi Kebijakan
Perlindungan terhadap warga negara memang merupakan sebuah hal penting dalan pergaulan internasional. Tapi yang harus diingat adalah kewibawaan Indonesia harusnya dapat dikedepankan agar tidak menjadi “bulan-bulanan” negara lain. Tanpa mengurangi advokasi terhadap warga negara di luar negeri, Indonesia harusnya dapat bersifat lebih agresif dalam menyikap isu pelanggaran kedaulatan negara, bahkan adanya warga negara di luar negeri dapat juga dijadikan senjata ampuh dalam menguatkan posisi tawar Indonesia.
Perlunya evaluasi kebijakan luar negeri Indonesia menyikapi isu kedaulatan ini mutlak dilakukan. Kebijakan “seribu teman, nol musuh” bukanlah sebuah kebijakan yang salah, akan tetapi kebijakan tersebut haruslah disusun secara professional tanpa mengurangi kewibawaan negara Indonesia. Kebijakan tersebut seharusnya tidak menjadi sebuah kebijakan yang terlihat kompromistis terhadap perlakuan negara lain terhadap Indonesia. Kebijakan tersebut harusnya mencerminkan ketegasan dan kekreatifan Indonesia dalam mengelola isu hubungan antar negara menuju level yang dinamis.

Melihat studi kasus diatas, bukan hanya kali ini Malaysia melakukan pelanggaran kedaulatan (baca: melanggar batas negara) terhadap Indonesia. Hal ini harusnya dapat menjadi refleksi dalam menyusun kebijakan politik luar negeri Indonesia terhadap Malaysia agar kasus serupa tidak terjadi kembali pada masa yang akan datang.

Langkah konkret yang mungkin bisa dilakukan oleh pemerintah Indonesia apabila tidak mau merusak hubungan “baik” dengan Malaysia adalah dengan segera menuntaskan sengketa perbatasan dengan Malaysia yang juga harus dibarengi dengan adanya kebijakan yang concern terhadap wilayah-wilayah perbatasan yang berbatasan langsung dengan Malaysia secara multiaspek.

sumber : kompasiana.com


Malaysia Mengancam Indonesia


Malaysia mengancam Indonesia. Jika Indonesia tidak dapat mengendalikan demonstrannya, Malaysia akan kehilangan kesabaran. Trus Malaysia mau apa? mau serang Indonesia, monggooooo ….serang aja sekarang mumpung Presiden Indonesia lagi melemah atau mungkin lagi pusing? dan rakyat lagi marah!!!!. TNI lagi ngambek. Biar TDRM …dihadapi Polri aja hehehehe….

Namun mengherankan juga….. Malaysia itu ekspor kayu…lalu kayunya dari mana? Bukankah dari Indonesia…..????? Tenaga kerja diperkebunan di Malaysia di gaji rendah karena mereka (para TKI) diancam ilegal…..!!!! Hebat Malaysia…Kenapa ? Malaysia butuhkan Indonesia, lalu kembali mengancam..itulah hebatnya Malaysia…..

Sepertinya ada bargaining pribadi (person) ya…?????? Bagaimana ini????


Bung Karno Andai Dikau Masih Presiden!


Ketegangan hubungan negara kita dengan Malaysia kembali memuncak, kembali Malaysia membuat ulah dengan menangkap petugas kelautan kita di wilayah laut laut Indonesia, setelah 3 orang petugas kelautan kita menangkap 7 nelayan malaysia yang memasuki perairan Indonesia untuk mencuri ikan.   Apa yang dilakukan malaysia  membuat rakyat Indonesia berang, berbagai elemen bangsa memprotes kejadian itu, sikap anti malaysia kembali timbul diberbagai wilayah di Indonesia.   Namun demikian sikap ini tidak direspons oleh pemerintah, pemerintah tetap ingin mencari jalan tengah atau musyawarah untuk mengatasi masalah ini, yang pada akhirnya keluarlah gosip barter tahanan untuk menyelesaikan masalah pelanggaran kedaulatan dan harga diri sebuah bangsa.

Terkesan pemerintah bersikap lemah dalam mengatasi apapun permasalahan dengan malaysia.   Setelah kekalahan kita dalam sengketa pulau sipadan dan ligitan, malaysia coba mengusik ambalat, bukan itu saja malaysia ingin melihat pula reaksi pemerintah Indonesia (sekali lagi pemerintah indonesia, bukan rakyat indonesia) dengan mengaku-aku bahwa batik adalah budaya malaysia serta beberapa kebudayaan kita seperti reog dan lagu rasa sayange.   Tidak ada satupun pejabat pemerintah yang memberikan respons keras terhadap ulah malaysia ini, kesan hati-hati sangat dominan bila kita menghadapi negeri jiran malaysia.

Dalam kasus penangkapan petugas kelautan kita dan nelayan malaysia yang menyebrang batas wilayah indonesia, para elite pemerintah sami mawon, tidak ada dari mereka (termasuk presiden) yang memberikan respon keras dan gagah berani terhadap masalah ini.   Justru sebaliknya Malaysia melaui menlunya dengan gagah berani memberikan pernyataan “agar warga malaysia jangan berkunjung ke Indonesia”, sekali ini kembali kita kalah gertak ! Kenapa kita harus takut ? kenapa kita rakyat indonesia yang penduduknya lebih 10 kali lipat penduduk malaysia harus takut ?  Apakah dengan pertimbangan bahwa ada 2 juta TKI di Malyasia, bagaimana nasib mereka nantinya ? jadi kita takut ! padahal kalau kita pikir, malaysia sendiripun akan kucar-kacir kalau TKI kita tarik pulang, ekonomi mereka akan morat marit karena tidak ada TKI yang bisa dibayar murah lagi ! atau untuk strategi perang TKI disana bisa kita manfaatkan untuk menjadi tentara gerilya.   Sekali lagi kita kalah gertak dibanding Malaysia !

Sungguh saya pribadi mendambakan sosok pemimpin seperti Bung Karno dalam situasi seperti ini, pasti dan hampir dipastikan respon Bung Karno akan beda dengan respon pemimpin bangsa yang sedang memerintah saat ini, pasti Bung Karno sudah berpidato menggelegar-gelegar membangkitkan gelora dan semangat bangsa, hampir pasti itu akan terjadi.

Saya coba kutipkan sebagian kecil  pidato Bung Karno pada Ulang Tahun Proklamai Kemerdekaan R.I. 17 Agustus 1964 yang dikenal dengan tahun VIVERA PERICOLOSO (dikutip dari buku DIBAWAH BENDERA REVOLUSI) :

……… tetapi maaf tuan-tuan, dalam hal malaysia kami tak menerima kompromi, apalagi kompromi yang tidak manis terhadap kita ini.   Tidak mungkin persahabatan dengan  Republik Indonesia disatu nafaskan  dengan persahabatan dengan malaysia ! Apalagi jika diteliti kalimat-kalimat dan kata-kata dan semangat Komunike bersama Johson dan Tengku itu ! To be  frank: neither  the wording nor the spirit is friendly ! baik kata-katanya maupun semangatnya tidaklah manis. 

Tetapi saya tandaskan disini, bahwa kami tidak gentar oleh komunike Johson - Tengku ini ! kami hanya mau menandaskan bahwa kalu sampai buruk hubungan RI-AS, maka sebab-sebabnya tidak karena pada Republik Indonesia, seperti buruknya hubungan kamboja-AS, sebab-sebabanya tidak terletak pada Kamboja ! Pangeran Sihanouk sendiri baru-baru ini menulis pada redaksi  Time :”Amerika karena apakah sebenarnya kalian mencela saya ?  karena tidak mau menghinakan diri dihadapan dollar……? …. kerena saya menempatkan washington  dibelakang kepentingan-kepentingan  negeri saya sendiri”.

Bayangkan bagaimana menggelegarnya pidato Bung Karno saat itu, sebagai anak bangsa beliau sangat tersinggung dengan komunike bersama Johson Presiden AS - Tengku Abdul Rahman PM Malaysia  yang isinya merugikan dan menyudutkan Indonesia.   Dengan lantang Bung Karno menantang Malaysia sekaligus Amerika.

Sekarang, siapa gerangan  pemimpin bangsa kita yang berani selantang Bung Karno ?, kala melihat harga diri bangsa di injak-injak oleh malaysia, kala budaya kita diakui produk malaysia, kala ratusan WNI dihukum mati oleh Malaysia, kala perbatasan negara kita sedikit demi sedikit diambil alih oleh malaysia ! siapa coba, siapa?  ingin kita pidato yang membawa semangat dan menggelegar seperti Bung Karno, pidato seperti beliau dibutuhkan dalam kondisi dan situasi seperti menghadapi malaysia saat ini.
Bung Karno kami rindu pemimpin yang tegas !


Selasa, 24 Agustus 2010

Pramuka Harus Melek Teknologi



Gempuran gadget dan game membuat generasi muda lebih suka bermain game mengutak-atik gadgetnya ketimbang beraktivitas dalam kepramukaan. Eksistensi pramuka pun semakin tergerus. Untuk mengembalikan kejayaannya, maka pramuka harus melek IT.


Demikian diungkapkan oleh Wagub Jabar Dede Yusuf. Dede yang juga menjabat sebagai Ketua Kwarda Jabar ini mengatakan bahwa di tengah perkembangan teknologi saat ini, pramuka harus bisa mengambil peranan.

“Pramuka harus IT minded. Harus memiliki pengetahuan yang baik tentang gadget dan perkembangan teknologi,” katanya.

Mewujudkan harapan ini, Dede pun berencana untuk membentuk Saka Telematika di wilayahnya. Karena menurutnya, perkembangan teknologi harus bisa diimbangi oleh pramuka.

“Mereka akan belajar tentang IT. Dan Saka Telematika inilah yang kemudian akan menjadi perwujudan implementasi IT bagi masyarakat. Jadi bukan hanya belajar saja, tapi setelah itu mereka akan menularkan ilmunya ke lingkungan sekitar dan masyarakat,” paparnya.

Disinggung mengenai kecenderungan generasi muda yang lebih suka menjadi gamers ketimbang pramuka, Dede melihat hal tersebut wajar-wajar saja. Menurut bukan berarti harus melarang menjadi gamers, tapi harus memiliki rasa patriotisme dan kebanggaan menjadi orang Indonesia.

“Saya ini gamer, tapi saya main game saya jadi orang Indonesia. Dan saya gadget mania. Saat berbicara bagaimana pergunakan gadget dan teknologi, ya harus kepetingan bangsa. Gunakan itu kepentingan bangsa. Jangan hanya menjadi alat dan lalu dieksploitasi oleh teknologi,” kata mania Counter Strike ini.


Dasa Darma pramuka


Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib memahami isi
dan makna Dasa Darma Pramuka yang merupakan ketentuan moral. Dalam
kegiatan Pramuka di tingkat gugus depan, Dasa Darma menjadi materi
wajib di setiap tingkatan, baik penggalang, ramu, rakit, dan terap.
KALAU dilihat dari isi materi tersebut, ternyata
Dasa Darma memiliki nilai kandungan dalam diri manusia sebagai pribadi
manusia seutuhnya. Metode penghafalan materi tersebut dalam kegiatan
Pramuka sudah banyak yang diperkenalkan oleh para pembina, dengan cara
tersendiri.

Penulis pun sebagai pembina di lapangan memiliki
cara atau pedoman agar siswa dapat menghafal Dasa Darma Pramuka dengan
mudah. Pedoman itu adalah Ta-Ci-Pa-Pat-Re-Ra-He-Di-Ber-Su.

Dasa Darma Pramuka itu
1. Ta: Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Sebagai
pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan YME. Dia adalah pencipta
yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun
tidak terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib
menjalankan perintah-Nya. Contohnya, sebagai muslim mengerjakan salat
lima kali sehari semalam, membaca Alquran, puasa, dan lain-lain.

2. Ci: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial.
Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman,
bergaul, bertetangga. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita
memerlukan bantuan orang lain.

3. Pa: Patriot yang sopan dan ksatria. Sebagai
Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam
bersikap dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan
pribadi seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat.

4. Pat: Patuh dan suka bermusyawarah. Dalam situasi
dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh terhadap
aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya
bermusyawarah dalam mengambil keputusan terbaik dan memuaskan.

5. Re: Rela menolong dan tabah. Pramuka senantiasa
rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku, dan
sebagainya, dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa
diembel-embeli oleh sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu
seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan,
halangan, dan hambatan.

6. Ra: Rajin, terampil, dan gembira. Anggota Pramuka
itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan ketika ia
berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan
sehari-hari. Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam kegiatan,
tetapi harus dibuktikan ketika ia di rumah, di sekolah. Dalam
melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan senang dan
gembira.

7. He: Hemat, cermat, dan bersahaja. Ada ungkapan
yang mengatakan “hemat pangkal kaya”. Betul sekali dengan berhemat,
tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-hura untuk
kepentingan sesaat merupakan awal menjadi orang kaya. Pramuka harus
cermat dalam pengeluaran uang, memprioritaskan apa yang harus dibeli
atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu janganlah dibeli. Meskipun
ia kaya, seorang Pramuka jangan sombong di depan orang lain, jangan
angkuh, bersahaja dalam bergaul.

8. Di: Disipilin, berani, dan setia. Anggota Pramuka
harus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah,
bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan
percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka
harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Jangan berani
karena kesalahan, beranilah karena kebenaran. Pramuka harus setia
terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia.

9. Ber: Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah
ia perbuat, jangan lari, jangan lempar batu sembunyi tangan. Ia harus
konsekuen karena ini adalah modal dari kepercayaan terhadap kita.

10. Suc: Suci dalam pikiran, perkataan, dan
perbuatan.
Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak
ada iri dan dengki.

Jika semua anggota Pramuka memahami itu semua, insya
Allah ia akan menjadi pribadi yang tangguh, bermanfaat bagi diri
sendiri, bangsa, dan negara.


Pramuka Harus Melek Teknologi



Gempuran gadget dan game membuat generasi muda lebih suka bermain game mengutak-atik gadgetnya ketimbang beraktivitas dalam kepramukaan. Eksistensi pramuka pun semakin tergerus. Untuk mengembalikan kejayaannya, maka pramuka harus melek IT.


Demikian diungkapkan oleh Wagub Jabar Dede Yusuf. Dede yang juga menjabat sebagai Ketua Kwarda Jabar ini mengatakan bahwa di tengah perkembangan teknologi saat ini, pramuka harus bisa mengambil peranan.

“Pramuka harus IT minded. Harus memiliki pengetahuan yang baik tentang gadget dan perkembangan teknologi,” katanya.

Mewujudkan harapan ini, Dede pun berencana untuk membentuk Saka Telematika di wilayahnya. Karena menurutnya, perkembangan teknologi harus bisa diimbangi oleh pramuka.

“Mereka akan belajar tentang IT. Dan Saka Telematika inilah yang kemudian akan menjadi perwujudan implementasi IT bagi masyarakat. Jadi bukan hanya belajar saja, tapi setelah itu mereka akan menularkan ilmunya ke lingkungan sekitar dan masyarakat,” paparnya.

Disinggung mengenai kecenderungan generasi muda yang lebih suka menjadi gamers ketimbang pramuka, Dede melihat hal tersebut wajar-wajar saja. Menurut bukan berarti harus melarang menjadi gamers, tapi harus memiliki rasa patriotisme dan kebanggaan menjadi orang Indonesia.

“Saya ini gamer, tapi saya main game saya jadi orang Indonesia. Dan saya gadget mania. Saat berbicara bagaimana pergunakan gadget dan teknologi, ya harus kepetingan bangsa. Gunakan itu kepentingan bangsa. Jangan hanya menjadi alat dan lalu dieksploitasi oleh teknologi,” kata mania Counter Strike ini.


Kumpulan lagu pramuka format mp3


Bernyayi dalam setiap kegiatan pramuka adalah salah satu cara agar dalam setiap kegiatan berjalan ceria dan meriah, dengan begitu suasana akan menjadi semangat. Pada event-event tertentu, seperti jambore, raimuna, pesta siaga, lomba-lomba kepramukaan bila diiringi dengan lagu pramuka, maka suasana kepramukaan akan terasa begitu kental dan mengesankan.
Saya punya daftar koleksi kumpulan lagu-lagu pramuka yang siap di download dalam format mp3. File lagu pramuka tersebut saya  simpan dalam hosting gratis ziddu, nah untuk proses download secara sempurna dan dan cepat, disarankan download lewat akun ziddu kita. Nah bagi kawan-kawan yang belum punya akun ziddu, bisa langsung register terlebih dahulu lewat sini. Setelah register, silahkan langsung bisa download kumpulan lagu pramuka lewat link dibawah ini :
1. Vini vini vana vana.MP3
2. Yamko Rambe Yamko.MP3
3. Yogado-gado.MP3
4. Yo Hayo.MP3
5. Upacarane.MP3
6. Tirukanlah.MP3
7. Tak kan dapat kulupakan.MP3
8. Riangkan Kawan.MP3
9. Sedikit Bicara Banyak Bekerja.MP3
10. Sepanjang12km.MP3
11. PramukaSejati.MP3
12. PrajaMuda Karana.MP3
13. Pramuka Mandiri.MP3
14. PramukaIndonesia.MP3
15. Penegak Jaya.mp3
16. Pemimpin Regu.MP3
17. Pengakuan.MP3
18. Pantun Pramuka_2.MP3
19. Nyahin Alaq Kalimantan.MP3
20. Mars Raimuna.MP3

21. Kembangkan Kemah-kemah.MP3
22. mencarijejak.mp3
23. Lawan Sukar.MP3
24. Many Lands One World.MP3
25. Gembira Senantiasa.MP3
26. GEMA.MP3
27. Himne Raimuna.MP3
28. Elik-elikKapuana.MP3
29. Gembira berkumpul.MP3
30. Indah Api Merah.MP3
31. Kami Riang.MP3
32. Itu Pramuka.MP3
33. Karapan Sape.MP3
34. Ke Latihan Pramuka.MP3
35. cinta negeri02.MP3
36. Dayungmendayung.MP3
37. BukitTimur.mp3
38. DuniaKami.MP3
39. BukitBiru.MP3
40. berjalandialambebas.mp3
41. berkemah.mp3
42. api unggun.mp3
43. Pramuka.MP3
44. Lagu merdu.MP3
45. Apa guna keluh kesah_2.MP3
46. karang berbahaya.MP3
47. suling.MP3
48. Bedug Agung.MP3
49. sangatjauh.MP3


Pramuka Dunia Ingin Tiru Pramuka Indonesia


Pramuka Indonesia memiliki anggota sebanyak 17 juta dan menjadi pramuka terbesar di dunia. Pramuka Indonesia ingin dicontoh negara lainnya. “Karena keanggotaan pramuka di Indonesia berbasis ke sekolah maka jumlah anggota (pramuka) mencapai sekitar 17 juta. Oleh sebab itu, jumlah pramuka Indonesia merupakan yang terbesar di dunia,” kata , kata Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Azrul Azwar, di Kuala Lumpur, Kamis malam (29/10).
Oleh sebab itu, beberapa negara seperti Thailand dan Jepang, ingin meniru Indonesia, bagaimana setiap pelajar menjadi otomatis sebagai anggota pramuka. “Sebaliknya di Indonesia sudah mulai dikembangkan pramuka berbasiskan kemasyarakatan yakni sebagai aktivitas, organisasi atau kegiatan kepemudaan. Nantinya diharapkan gugus depan pramuka membantu masalah-masalah di pedesaan,” kata Azrul.
Kedatangan Ketua Kwarnas Azrul Azwar ke Kuala Lumpur dalam rangka menghadiri Asia Pacific Regional Scout Conference (APRSC) ke-23 di Kuala Lumpur. Dalam konferensi ini, Indonesia, Thailand dan Nepal menjadi kandidat untuk menjadi tuan rumah.
“Kami berharap Indonesia menjadi tuan rumah APRSC ke-24 tahun 2012 di bumi perkemahan Cibubur. Tahun 2012 itu tepat 100 tahun berdirinya pramuka di Indonesia. Awal masuknya pramuka tahun 1912 dibawa oleh orang Belanda PY Smith,” kata Azrul.

Selain itu, Thailand dan Nepal menawarkan lokasi pertemuan di hotel bintang lima. Sementara, Indonesia menawarkan untuk kembali ke alam atau suasana pramuka di Cibubur. Di lokasi perkemahan Cibubur sedang dibangun tempat konperensi, dan tempat penginapan bintang tiga. Kami rasa sangat layak untuk konperensi pramuka se Asia Pasifik,” katanya.

Dubes RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar hadir juga pada hari “Indonesian Day” dalam rangka meminta dukungan agar APRSC diadakan di Cibubur. Para pelajar sekolah Indonesia Kuala Lumpur mendukung acara itu dengan mempersembahkan beberapa tarian tradisional di antaranya tarian “Merak”.

“Pemilihannya akan dilakukan Sabtu (31/10). Ada 24 negara anggota yang akan melakukan pemilihan. Namun beberapa anggota telah memberikan dukungan kepada Indonesia di antaranya Jepang, Korsel, Nepal, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina dan Australia,” kata Azrul.

Sumber : tvone


Lagu Pramuka


Anak Desa
Kami anak-anak yang ada di desa ini
Berjanji untuk meneruskan cita-cita bangsa
Membangun negeri tempat ku dibesarkan
Oleh ayah bundaku tercinta
Aku akan blajar menuntut ilmu yang tinggi
Sbagai bekal kelak jika aku sudah dewasa
Dengan segenap jiwa dan ragaku ini
Pada desaku aku berjanji
Sawah ladang membentang rapi
Gunung berjajar memagari
Sungai nan jernih membasuhi bumi
Ku syukuri nikmat alam ini
Kami anak-anak yang ada di desa ini
Berjanji untuk meneruskan cita-cita bangsa
Membangun negeri tempat ku dibesarkan
Pada desaku aku berbakti
Gembira brkumpul
Ayo kawan ayo kawan berkumpul
Berkumpul bersenang-senang semuanya
Jangan segan jangan segan bersama
Bersama bernyanyi bergembira
Tepuk tangan [tepuk tangan] 2X
Tepuk tangan bergembira
Skali lagi [skali lagi] 2X
Tepuk tangan kita semua bergembira
Kelana Rimba
Di tengah-tengah hutan di bawah langit biru
Tenda terpancang ditiup sang bayu
Api menjilat-jilat terangi rimba raya
Membawa kelana dalam impian
Dengarlah-dengarlah sayup-sayup
Suara nan merdu memecah malam
Jauhlah dari kampung turuti kata hati
Guna bakti pada bunda pertiwi
Belajar pada alam
Alam yang luas bebas karya tiada batas
Slalu sedia dia bagi kita semua
Alam yang indah megah slalu sedia
Memberi ajarannya pandangan luas
Mari kita sekolah di sana
agar dapat nuansa pandangan
Di sana kita kan belajar berpandangan luas


Kumpulan gambar kartun pramuka


Mungkin teman-teman yang suka melihat gambar-gambar kartun, kemarin saya mencoba mencarinya di google tentang gambar kartun pramuka, dan ternyata lumayan banyak dan bagus serta unik-unik. Dan salah gambar-gambar yang saya dapatkan antara lain sebagai berikut. Untuk memperjelas/memperbesar, bisa langsung klik digambar.


Atribut seragam pramuka siaga


Seragam beserta atribut pramuka siaga putri
Seragam beserta atribut pramuka siaga putra


Contoh penerapan Dasa darma dalam dunia online


Quantcast
 
Dasa darma adalah unsur penting bagi seorang pramuka, yaitu ibarat sebuah tali pegangan hidup biar tidak terjatuh. dasa darma sangat baik bila bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena sudah termasuk didalamnya berbagi aspek. Aspek sosial, aspek agama, budaya dan sebagainya. nah disisni saya akan mencoba memberikan contoh penerapan dasa darma dalam kehidupan online atau ketika kita sedang berinteraksi dengan internet.
  1. Taqwa kepada Tuhan yang maha esa : jangan sampai kita lupa waktu ketika kita sedang asyik bermain facebook atau situs jejaring lainnya. kalau sudah waktunya untuk beribadah, maka aktivitas dunia maya hentikanlah sejenak untuk beribadah.
  2. Cinta ala dan kasih sayang sesama manusia : Hargailah pendapat orang lain ketika berpendapat disebuah forum, jangan mencela secara langsung, berilah pendapat serta saran yang baik dan sehingga tidak terkesan menjatuhkan.
  3. Patriot yang sopan dan kesatria : Jangan merasa Sok hebat ketika menulis di status  facebook kita, sewajarnya  saja, jangan sampai kejadian seperti yang dialamai oleh evan brimob.
  4. Patuh dan suka bermusyawarah : Mentaati term of service (TOS) dari pemberi layanan yang bersifat gratis. Menggunakan sosial networking untuk bermusyawarah secara online.
  5. Rela menolong dan tabah : Membantu orang lain dengan jawaban yang sebenarnya ketika ditanya saat online YM!, seperti pertanyaan seputar dunia blogging.
  6. Rajin terampil dan gembira : Selalu rajin update blog dengan postingan-postingan yang kreatif dan inovatif, serta memberi inspirasi kepada yang membacanya.
  7. Hemat cermat dan bersahaja : Menulis postingan yang tidak bertele-tele, lugas, tepat sasaran, lengkap dengan solusinya.
  8. Disiplin berani dan setia : Berani mengkritik institusi yang korup lewat opini-opini publik, yang disertai bukti yang kuat.
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya : Tidak segan-segan untuk minta maaf ketika kita salah tulis dan menyinggung perasaan orang lain. Menyelesaikan job tepat waktu, sehingga para advertiser percaya pada kita.
  10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan : jangan pernah sedikitpun punya niatan buruk untuk menjatuhakn seseorang lewat opini publik yang kita tuliskan di dunia maya.
Ya itulah sedikit penerapan dasa darma ketika kita sedang didunia maya. dasa darma tidak berlaku didunia nyata saja, tapi juga berjalan dudunia maya. selamat menerapkan dasa darma ;) .**


Wapres Minta Gerakan Pramuka Direvitalisasi


Gerakan pramuka adalah kegiatan yang dapat mendukung upaya pemerintah untuk membangun karakter bangsa sejak dini. Karena itu, Wakil Presiden Boediono meminta agar gerakan pramuka itu direvitalisasi.

“Sekarang ini pramuka hanya bersifat massal dan murid SD memakai seragam tapi tidak punya kegiatan yang serius tentang pramuka atau kepanduan. Tadi dibahas bagaimana pramuka dapat membangun karakter bangsa,” kata Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat.

Hal itu dikatakan Yopie usai rapat Komite Pendidikan di Kantor Wapres Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (18/5/2010). Komite itu diketuai oleh wapres dan beranggotakan sejumlah menteri yang terkait dengan bidang pendidikan seperti Mendiknas, Menpora, dan Menteri Agama.

Selain kegiatan pramuka, jelas Yopie, komite memandang perlunya digalakkan kegiatan olah raga di sekolah. Olah raga dapat mendidik siswa untuk berlaku sportif, yang menjadi unsur penting dari karakter bangsa.
Tidak lupa adalah kegiatan-kegiatan lain untuk mengurangi pengaruh negatif budaya modern serta kemajuan teknologi komunikasi terhadap generasi muda. Sebab, generasi muda akan kehilangan kemampuan untuk menyerap nilai-nilai luhur akibat gaya hidup modern itu.

“Tentu saja harus memikirkan sebuah program, sehingga generasi kita tidak berorientasi ke mall atau berorientasi menjadi konsumen yang sangat intensif, namun melupakan nilai-nilai yang penting untuk pembangunan karakter,” jelas dia.

Terkait dengan gerakan pramuka, Menpora Andi Mallarangeng mengatakan saat ini ada 250 ribu gugus depan yang 90 persen di antaranya berbasis di sekolahan. Namun, para siswa umumnya tidak paham dengan kegiatan itu.

Ia menambahkan, Wapres menaruh perhatian secara khusus terhadap kegiatan pramuka. Boediono mendukung apabila ada upaya untuk mengadakan training bagi pembina pramuka di sekolah.

“Sehingga ketika anak-anak memakai seragam sekolah, di situ melekat nilai dan karakter. Kita lihat anak-anak itu tiap Sabtu pakai seragam pramuka, tapi tidak mengerti apa tentang keterampilan pramuka,” Andi merasa prihatin.

Sumber : Detik


Revitalisasi gerakan Pramuka untuk pembangunan karakter bangsa


Pemerintah berencana merevitalisasi gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) yang saat ini sudah tidak lagi populer. Revitalisasi itu supaya nantinya gerakan Pramuka kembali hidup dan diminati oleh kalangan pelajar atau masyarakat.


“Memang ada persoalan-persoalan di Pramuka yang harus kita benahi, yaitu pada tingkat penguatan organisasi, tampilannya supaya lebih seksi, lebih menarik bagi anak muda,” kata Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng.

Hal itu dikatakan dia usai mengikuti rapat mengenai ‘Revitalisasi gerakan Pramuka untuk pembangunan karakter bangsa’ di Istana Wakil Presiden, Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (16/6/2010).
Menurut Andi, saat ini para pemuda lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan-kegiatan outdoor seperti olahraga ekstrem, rafting, outbond dan sebagainya. Padahal itu adalah kegiatan-kegiatan yang sejatinya ada di dalam kepramukaan.

Andi mengatakan, untuk merevitalisasi gerakan Pramuka itu, pemerintah akan melakukan beberapa langkah. Misalnya pemerintah akan mengadakan training bagi para pelatih-pelatih kepramukaan. Nantinya, para pelatih tersebut akan diterjunkan ke tiap gugus depan (gudep), yang saat ini berjumlah 270 ribu di seluruh Indonesia.
“Sekarang ini 90 persen dari gudep pramuka itu ada di sekolahan-sekolahan. Nah, ini kita mulai untuk training for trainers, action plan yang jelas supaya pramuka ini betul-betul kembali direvitalisasi dan menjadi menarik kembali, menjadi salah satu pilihan utama bagi orang-orang muda untuk mengaktualisasikan dirinya,” mantan kandidat Ketua Umum Partai Demokrat ini

Selain itu, lanjut Andi, ia akan berusaha membujuk para tokoh-tokoh masyarakat yang dulu bergelut dengan Pramuka kini menjadi orang sukses. Hal ini untuk memperlihatkan kepada kalangan yang potensial mengikuti kegiatan itu supaya lebih bersemangat.

Andi merasa, gerakan Pramuka sangat luar biasa karena mengajarkan nilai-nilai yang bagus bagi anggotanya. Para pejabat yang ikut dalam rapat, antara lain Wapres Boediono, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Agama Suryadharma Ali, serta Menteri Keuangan Agus Martowardojo, saling mengenang mengenai kegiatan Pramuka yang pernah diikuti semasa sekolah.

“Misalnya dulu waktu pramuka punya buku saku, lalu kemudian tiap hari di buku saku menulis hal baik apa yang sudah aku lakukan hari ini? Karena harus berbaik kepada setiap manusia. Harus siap membantu orang tua, sesama, dan sebagainya coba liat Dasa Dharma Pramuka, luar biasa kan?” cetus mantan Juru Bicara Kepresidenan ini.

Namun, ketika ditanya apakah masih hafal Dasa Dharma Pramuka itu, Andi tidak menyebutkan dan hanya tertawa saja. Menurutnya, bukan masalah hafal atau tidak melainkan bagaimana mengimplementasikan janji tersebut dalam kegiatan Pramuka dan kehidupan sehari-hari.

“Ha ha ha. Sudah lama itu Dasa Dharma dan segala macam. Tapi mari kita lihat ini nilai-nilai yang semua harus kita semua harus kita…, bukan untuk menghafal tapi bagaimana mengimplementasikan bersama dalam berbagai macam kegiatan kepramukaan,” tutup Andi.

Sumber : detiknews


Satpol PP Diganti Pramuka Saja?


Ketika kemarin sedang berselancar didunia maya, mencari berita tentang perkembangan bentrokan mbah priok, saya menemukan sebuah tulisan opini yang sangat menarik untuk dibaca, tulisan tersebut ditulis oleh Nyoman Brahmandita yang dimuat di portal inilah.com. dan berikut opini beliau, selamat membaca :


Belum genap satu pekan Satuan Polisi Pamong Praja alias Satpol PP merayakan hari jadinya yang ke-60. Tetapi Satpol PP sebagai fungsi pemerintahan yang harus mengemong rakyat, justru menjelma menjadi musuh rakyat.

Bentrokan antara Satpol PP DKI Jakarta melawan masyarakat Koja, Jakarta Utara sepanjang hari Rabu (14/4) kemarin lebih mirip peperangan. Saling serbu, saling serang. Pukulan berbalas gebukan. Lempar melempar batu pun laiknya hujan batu.

Puluhan atau mungkin ratusan korban dari dua kubu pun berjatuhan. Apapun inti persoalannya, seharusnya bentrokan yang berujung pada kerusuhan itu sama sekali tidak perlu terjadi.

Bentrokan antara Satpol PP dengan masyarakat telah amat sering terjadi. Hanya satu hari sebelumnya (Selasa, 13/4), misalnya, Satpol PP Kota Tangerang sudah lebih dulu bentrok dengan masyarakat Cina Benteng di Kelurahan Sewan, Cisadane, Tangerang.

Peristiwa kerusuhan di Koja, Jakarta Utara kemarin itu, menunjukkan realitas sosial bahwa masyarakat selama ini tidak menaruh simpati kepada Satpol PP. Cara-cara yang dipilih Satpol PP dalam menjalankan tugas-tugasnya menegakkan peraturan daerah, seringkali justru menimbulkan sikap antipati dari masyarakat.

Ulah oknum-oknum Satpol PP yang seringkali terlihat semena-mena, sewenang-wenang, asal gusur, dan tidak manusiawi, membuat citra Satpol PP di mata masyarakat sedemikian buruknya. Ini tentu sangat ironis.

Betapa tidak, nama satuan polisi milik pemerintah daerah ini diberi imbuhan ‘Pamong Praja’. Imbuhan Pamong Praja ini memiliki makna yang menempatkan Satpol PP sebagai sarana milik pemerintah daerah yang seharusnya mengemong masyarakatnya.

Mengemong berarti mengasuh. Mengasuh, antara lain, dapat dimengerti sebagai upaya membimbing, menjaga, dan mengajari dengan pendekatan-pendekatan yang manusiawi.

Tetapi, dalam kenyataannya, Satpol PP saat menjalankan tugas-tugasnya menegakkan perda tak ubahnya seperti mesin atau sekedar alat pemerintah daerah untuk menindas masyarakat. Satpol PP yang seharusnya bertugas menegakkan ketertiban dan menciptakan ketentraman sebagaimana yang diatur dalam perda, justru berubah menjadi monster yang sangat menakutkan.

Dalam menjalankan tugas-tugasnya, sama sekali tidak tercermin makna dari pengertian Pamong Praja itu. Tidak terlihat dengan jelas sikap-sikap yang mengemong, mengasuh, membimbing, menjaga dan mengajari. Sangat jarang terlihat pola-pola pendekatan yang persuasif, namun sebaliknya lebih sering mengutamakan pendekatan yang represif dan ofensif.

Kasus ‘peperangan’ antara Satpol PP dengan masyarakat Koja, Jakarta Utara, kemarin, membuktikan pendekatan represif dan ofensif masih menjadi pilihan favorit Satpol PP dalam menjalankan tugas-tugasnya. Apa yang terjadi kemarin sangat bertentangan dengan pidato Gubernur DKI Jakarta dalam perayaan hari jadi Satpol PP yang sangat meriah di Silang Monas, pada Kamis (8/4) pekan lalu.

Coba saja simak kutipan pidato Gubernur DKI Jakarta saat perayaan tersebut. “Tuntutan dan paradigma masyarakat semakin berkembang. Sehingga kebijakan, keluwesan, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan situasi strategis menjadi suatu keharusan dan itu semua merupakan pekerjaan rumah bagi Satpol PP.”

Juga terdapat himbauan dari Gubernur DKI Jakarta yang meminta Satpol PP DKI Jakarta agar lebih meningkatkan profesionalitasnya. Dengan demikian, diharapkan Satpol PP dapat bersama-sama dengan masyarakat membina komunikasi yang intensif dan baik, agar dapat mengurangi pandangan masyarakat yang negatif terhadap Satpol PP.

Agaknya, bahasa dan kalimat yang dipilih Gubernur DKI dalam pidatonya itu terlalu tinggi, terlalu filosofis, berada di awang-awang, sehingga susah diserap, dicerna, dan dipahami oleh para petugas Satpol PP di lapangan. Boro-boro petugas Satpol PP di lapangan, Kepala Satpol PP DKI Jakarta pun belum tentu paham bagaimana cara mewujudkan isi pidato itu menjadi kenyataan di lapangan.

Maka bisa jadi, pidato itu saat diucapkan cuma numpang lewat melalui telinga kanan, untuk kemudian segera keluar di telinga kiri. Dan naskah pidato itu pun sekedar menjadi lembar catatan yang mempertebal tumpukan arsip pemda.

Kalau memang isi dan makna pidato itu benar-benar dipahami oleh seluruh anggota Satpol PP DKI Jakarta dari bos paling atas hingga pasukan di lapangan, maka mustahil terjadi perang kemarin. Jadi, sebenarnya, pidato itu tak lebih dari sekedar formalitas seremonial belaka tanpa makna.

Alih-alih dapat mengurani pandangan masyarakat yang negatif, sebagaimana diharapkan dalam pidato tadi, yang terjadi justru sikap antipati dan kebencian masyarakat yang makin memuncak. Maka tidak heran, bila di sela-sela kerusuhan itu sempat beredar isu, masyarakat akan menyerbu kantor Walikota Jakarta Utara.

Melihat sikap antipati masyarakat itu, maka syair lagu para mahasiswa demonstran angkatan 1998 yang memplesetkan lagu mars ABRI, perlu diplesetkan lagi. “Satuan Polisi Pamong Praja, tidak berguna, bubarkan saja, diganti menwa, ya sama saja, lebih baik diganti pramuka!”


 

PRAMUKA SMPN 1 PANUMBANGAN Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Fiqri FM